Label

Jumat, 31 Mei 2013

Benar, Wahhabi Bukan Dari "Islam" ..!


,,, BENAR, WAHHABI BUKAN DARI 'ISLAM' ,,,

Mataku terbelalak begitu membaca sebuah postingan di sebuah grup. Dikatakan di situ:
"WAHHABI BUKAN DARI ISLAM"

Sesaat aku terdiam. Aku mencoba tetap tenang, sabar, tidak terbawa emosi. Aku pun berdoa semoga si penulis mendapat hidayah dari Allah di atas alhaq, bermanhaj dengan manhaj yang benar, mencintai Sunnah Nabi dan istiqomah di atasnya, aqidah dan tauhidnya lurus, serta berpegang dengan manhaj As-Salafush Sholeh. Aamiin yaa Mujiibassaailiin.....

Wahai Dunia... Dengarkanlah !
Mungkin benar, bahwa Wahhabi (para pemegang Manhaj Salaf) itu tidak berasal dari 'Islam'. Karena itulah para Wahhabi:

1. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan memelihara jenggot, maka mereka pun berjenggot.

2. Ketika Rasulullah melarang isbal (menurunkan kain sarung/celana di bawah mata kaki), maka mereka pun menaikkan kain pakaiannya di atas mata kaki, mereka takut isbal.

3. Ketika Al-Qur'an dan Hadits shahih memerintahkan para wanita menutup aurat, maka para wanita Wahhabiyyah pun memakai pakaian yang lebar, tidak transparan, tidak berwarna-warni yang mencolok, bahkan memakai cadar.

4. Ketika Rasulullah memerintahkan para lelaki agar sholat jama'ah di masjid, maka para lelaki Wahhabi pun sholat 5 waktu di masjid, kecuali ada udzur syar'i.

5. Ketika Rasulullah memerintahkan agar kaum muslimin selalu menuntut ilmu agama, maka kaum Wahhabi pun selalu rutin bermajelis ilmu.

6. Ketika Rasulullah melarang musik dan nyanyian, maka para Wahhabi pun menjauhi musik dan nyanyian.

7. Ketika Rasulullah melarang gambar makhluq bernyawa, maka para Wahhabi pun tidak menggambar makhluq bernyawa (manusia dan hewan).

8. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah melarang mendekati perzinaan, maka para Wahhabi pun tidak mau pacaran, dan sebisa mungkin menghindari ikhtilath.

9. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah melarang perbuatan yang mubadzir dan mengancam jiwa, maka para Wahhabi pun tidak ada yang merokok.

10. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah memerintahkan agar mentaati Ulil Amri (pemerintah) dalam kebaikan, maka para Wahhabi pun tidak mau memberontak kepada penguasa muslim yang sah, tidak pula demo di jalan-jalan.

11. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah melarang tawassul dengan orang-orang mati, maka para Wahhabi pun tidak berdoa kepada mayit-mayit, ataupun sekedar bertawassul dengan mereka.

12. Ketika Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa Dia istiwa' di atas 'Arsy, maka para Wahhabi pun meyakini bahwa Allah istiwa' di atas 'Arsy, bukan meyakini Allah ada dimana-mana, ataupun meyakini Allah bersatu di dalam hati manusia.

13. Ketika Rasulullah tidak mencontohkan selamatan orang mati dengan 7, 40, 100, dan 1000 hari, bahkan ritual itu sejatinya berasal dari aqidah dan budaya Hindhu, maka para Wahhabi pun tidak melakukannya.

14. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah mengecam aksi-aksi anarkhis dan terorisme, maka para Wahhabi pun sangat menjaga darah, harta dan kehormatan kaum muslimin; serta tidak membunuh orang-orang kafir yang syariat tidak membolehkan untuk membunuhnya.

15. Ketika Al-Qur'an dan Hadits shahih melarang segala macam perdukunan, sihir, klenik mistis, khurafat, dan takhayyul, maka para Wahhabi pun tak pernah berurusan dengan perkara syirik tersebut.

16. Ketika Islam mengajarkan agar berbakti kepada orangtua, menyambung tali silaturrahim, menjenguk orang yang sakit, menolong fakir miskin, menyantuni anak yatim, maka para Wahhabi pun berusaha merealisasikannya.

17. Ketika Islam melarang mabuk, judi, mencuri, zina, membunuh, maka para Wahhabi adalah kaum yang paling bersemangat meninggalkan itu semua.

18. Ketika Islam mengajarkan agar sering bersholawat atas Nabi, maka para Wahhabi pun mencintai sholawat dan mengamalkannya. Tentunya sholawat yang syar'i, yang diajarkan oleh Nabi. Bukan sholawat bikinan syaikh tarekat yang isinya kerap mengandung unsur pengkultusan dan ghuluw yang tidak dibenarkan.

19. Ketika Islam memerintahkan untuk ittiba' Rasul (mengikuti Rasul), maka para Wahhabi pun selalu berusaha meneladani Rasulullah dalam banyak hal, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.

20. Ketika Islam mengajarkan agar mencari rezeki yang halal dan menjauhi riba, maka para Wahhabi pun adalah kaum yang paling gigih berusaha menjauhi riba dengan segala bentuknya.

DLL...DLL...DLL...
Masih banyak sisi lain yang menunjukkan betapa kaum Wahhabi itu dalam melakukan apa saja selalu karena bersandar kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Maka......dari realita dan fakta ini, maka saya sepakat bahwa Wahhabi BUKAN DARI 'ISLAM' (dalam tanda petik).

Iya, Wahhabi bukan dari 'ISLAM'; yakni Islam yang beraroma kejawen, Islam abangan, Islam yang sudah berlumuran doktrin plus dogma para leluhur/nenek moyang yang kental dengan adat serta tradisi paganisme dan politheisme. Wahhabi memang sama sekali bukan dari 'Islam' ini.

Melainkan...Wahhabi berasal dari ISLAM (tanpa tanda petik). Islam yang haq, yang diajarkan oleh Rasulullah dan para Shahabat.

Barakallahu fiikum.....


Di tulis oleh al Akh Ammi Ahmad Alawi Aac

diposting kembali oleh Abu Maryam Haazimah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar