Benar, Wahhabi Bukan Dari "Islam" ..!
,,, BENAR, WAHHABI BUKAN DARI 'ISLAM' ,,,
Mataku terbelalak begitu membaca sebuah postingan di sebuah grup. Dikatakan di situ:
"WAHHABI BUKAN DARI ISLAM"
Sesaat aku terdiam. Aku mencoba tetap tenang, sabar, tidak terbawa
emosi. Aku pun berdoa semoga si penulis mendapat hidayah dari Allah di
atas alhaq, bermanhaj dengan manhaj yang benar, mencintai Sunnah Nabi
dan istiqomah di atasnya, aqidah dan tauhidnya lurus, serta berpegang
dengan manhaj As-Salafush Sholeh. Aamiin yaa Mujiibassaailiin.....
Wahai Dunia... Dengarkanlah !
Mungkin benar, bahwa Wahhabi (para pemegang Manhaj Salaf) itu tidak berasal dari 'Islam'. Karena itulah para Wahhabi:
1. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan memelihara jenggot, maka mereka pun berjenggot.
2. Ketika Rasulullah melarang isbal (menurunkan kain sarung/celana di
bawah mata kaki), maka mereka pun menaikkan kain pakaiannya di atas mata
kaki, mereka takut isbal.
3. Ketika Al-Qur'an dan Hadits
shahih memerintahkan para wanita menutup aurat, maka para wanita
Wahhabiyyah pun memakai pakaian yang lebar, tidak transparan, tidak
berwarna-warni yang mencolok, bahkan memakai cadar.
4. Ketika
Rasulullah memerintahkan para lelaki agar sholat jama'ah di masjid, maka
para lelaki Wahhabi pun sholat 5 waktu di masjid, kecuali ada udzur
syar'i.
5. Ketika Rasulullah memerintahkan agar kaum muslimin
selalu menuntut ilmu agama, maka kaum Wahhabi pun selalu rutin
bermajelis ilmu.
6. Ketika Rasulullah melarang musik dan nyanyian, maka para Wahhabi pun menjauhi musik dan nyanyian.
7. Ketika Rasulullah melarang gambar makhluq bernyawa, maka para
Wahhabi pun tidak menggambar makhluq bernyawa (manusia dan hewan).
8. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah melarang mendekati perzinaan, maka
para Wahhabi pun tidak mau pacaran, dan sebisa mungkin menghindari
ikhtilath.
9. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah melarang
perbuatan yang mubadzir dan mengancam jiwa, maka para Wahhabi pun tidak
ada yang merokok.
10. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah
memerintahkan agar mentaati Ulil Amri (pemerintah) dalam kebaikan, maka
para Wahhabi pun tidak mau memberontak kepada penguasa muslim yang sah,
tidak pula demo di jalan-jalan.
11. Ketika Kitabullah dan
As-Sunnah melarang tawassul dengan orang-orang mati, maka para Wahhabi
pun tidak berdoa kepada mayit-mayit, ataupun sekedar bertawassul dengan
mereka.
12. Ketika Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa Dia
istiwa' di atas 'Arsy, maka para Wahhabi pun meyakini bahwa Allah
istiwa' di atas 'Arsy, bukan meyakini Allah ada dimana-mana, ataupun
meyakini Allah bersatu di dalam hati manusia.
13. Ketika
Rasulullah tidak mencontohkan selamatan orang mati dengan 7, 40, 100,
dan 1000 hari, bahkan ritual itu sejatinya berasal dari aqidah dan
budaya Hindhu, maka para Wahhabi pun tidak melakukannya.
14.
Ketika Kitabullah dan As-Sunnah mengecam aksi-aksi anarkhis dan
terorisme, maka para Wahhabi pun sangat menjaga darah, harta dan
kehormatan kaum muslimin; serta tidak membunuh orang-orang kafir yang
syariat tidak membolehkan untuk membunuhnya.
15. Ketika
Al-Qur'an dan Hadits shahih melarang segala macam perdukunan, sihir,
klenik mistis, khurafat, dan takhayyul, maka para Wahhabi pun tak pernah
berurusan dengan perkara syirik tersebut.
16. Ketika Islam
mengajarkan agar berbakti kepada orangtua, menyambung tali silaturrahim,
menjenguk orang yang sakit, menolong fakir miskin, menyantuni anak
yatim, maka para Wahhabi pun berusaha merealisasikannya.
17.
Ketika Islam melarang mabuk, judi, mencuri, zina, membunuh, maka para
Wahhabi adalah kaum yang paling bersemangat meninggalkan itu semua.
18. Ketika Islam mengajarkan agar sering bersholawat atas Nabi, maka
para Wahhabi pun mencintai sholawat dan mengamalkannya. Tentunya
sholawat yang syar'i, yang diajarkan oleh Nabi. Bukan sholawat bikinan
syaikh tarekat yang isinya kerap mengandung unsur pengkultusan dan
ghuluw yang tidak dibenarkan.
19. Ketika Islam memerintahkan
untuk ittiba' Rasul (mengikuti Rasul), maka para Wahhabi pun selalu
berusaha meneladani Rasulullah dalam banyak hal, mulai dari bangun tidur
sampai tidur lagi.
20. Ketika Islam mengajarkan agar mencari
rezeki yang halal dan menjauhi riba, maka para Wahhabi pun adalah kaum
yang paling gigih berusaha menjauhi riba dengan segala bentuknya.
DLL...DLL...DLL...
Masih banyak sisi lain yang menunjukkan betapa kaum Wahhabi itu dalam
melakukan apa saja selalu karena bersandar kepada Al-Qur'an dan
As-Sunnah.
Maka......dari realita dan fakta ini, maka saya sepakat bahwa Wahhabi BUKAN DARI 'ISLAM' (dalam tanda petik).
Iya, Wahhabi bukan dari 'ISLAM'; yakni Islam yang beraroma kejawen,
Islam abangan, Islam yang sudah berlumuran doktrin plus dogma para
leluhur/nenek moyang yang kental dengan adat serta tradisi paganisme dan
politheisme. Wahhabi memang sama sekali bukan dari 'Islam' ini.
Melainkan...Wahhabi berasal dari ISLAM (tanpa tanda petik). Islam yang haq, yang diajarkan oleh Rasulullah dan para Shahabat.
Barakallahu fiikum.....
Di tulis oleh al Akh Ammi Ahmad Alawi Aac
diposting kembali oleh Abu Maryam Haazimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar