Berikut adalah sya’ir yang dibuat oleh Asy-Syaikh Mula ‘Imran
-rahimahullaah- ulama pada abad ke-13 hijriyyah yang saya nukilkan dari
kitab Manhaj Al-Firqotun Najiyah Wa Ath-Thoifah Al-Mansuroh karya
Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu -rahimahullaah-
Jika pengikut Ahmad (Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam) adalah Wahhabi
Maka ku akui bahwa diriku adalah Wahhabi
Kutiadakan sekutu bagi Ilah, maka tidak ada (sesembahan) bagiku
Kecuali Rabb Yang Maha Esa lagi Maha Pemberi
Tak ada kubah yang bisa diharap, tidak pula berhala
dan tidaklah kuburan menjadi sebab di antara penyebab
Tidak! Sekali-kali tidak. Tidak pula batu, pohon
Tidak pula mata air dan patung-patung
Juga, aku tidak mengalungkan jimat
Gelang, rumah kerang atau taring
Untuk mengharapkan manfaat atau pun menolak bala
Allah-lah yang memberiku manfaat dan menghilangkan bala’ bagiku
Adapun bid’ah dan segala perkara yang diada-adakan
di dalam agama, diingkari oleh orang-orang yang berakal
Aku berharap, semoga diriku tak akan mendekatinya
Tidak pula rela dijadikan sebagai agama, itu tidaklah benar
Dan aku berlindung dari Jahmiyyah yang membangkang
Aku mencela perselisihan setiap ahli takwil lagi ragu
Dan (makna) Istiwa’ maka cukuplah bagi tauladan
dari ucapan para tokoh yang mulia
Asy-Syafi’i, Malik, Abu Hanifah
dan Ibn Hanbal yang bertakwa lagi terhormat
Adapun di zaman kita, bagi siapa saja yang berkeyakinan seperti mereka
Seraya berteriak kepadanya: Mujassim Wahhabi
Telah datang hadits tentang keterasingan Islam
Hendaknya pecinta kebenaran menangis karena terasing dari orang yang dicintai
Allah-lah yang melindungi kita dan menjaga agama kita
Dari kejahatan dari setiap pembangkang dan pencela
Dia menguatkan agamaNya yang lurus dengan perantaraan
sekelompok orang yang berpegang teguh dengan Sunnah dan KitabNya
Tidak mendahulukan akal dan qiyas mereka
Bagi mereka, kedua wahyu adalah sebaik-baik pedoman
Sang (Nabi) terpilih telah mengabarkan kepada mereka
Bahwa mereka adalah orang yang terasing di tengah keluarga dan kawan-kawannya
Mereka menapaki jalan para pencari hidayah
dan meneladani prinsip mereka dengan benar
Karena itulah orang-orang yang ghuluw memusuhi mereka
Maka kita katakan, bahwa hal itu tidaklah aneh
Telah lari pula orang-orang yang diseru oleh sebaik-baik manusia
Bahkan menjulukinya sebagai tukang sihir lagi pendusta
Padahal mereka mengetahui tentang ketinggian amanah dan agamanya
Kemuliaannya dan kejujurannya dalam menepati
Semoga keberkahan atasnya selama angin masih berhembus
Demikian juga atas segenap keluarga dan sahabatnya
sumber : rizkytulus.wp dan abuzaidalbadri.wp
إن كان تابعُ أحمدٍ متوهّبا
فأنا المقِرُّ بأنني وهَّابي
فأنا المقِرُّ بأنني وهَّابي
Jika pengikut Ahmad (Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam) adalah Wahhabi
Maka ku akui bahwa diriku adalah Wahhabi
أنفي الشريك عن الإله فليسَ لي
ربٌّ سوى المتفردِ و الوهاب
ربٌّ سوى المتفردِ و الوهاب
Kutiadakan sekutu bagi Ilah, maka tidak ada (sesembahan) bagiku
Kecuali Rabb Yang Maha Esa lagi Maha Pemberi
لا قبة تــُرجى و لا وثنٌ و لا
قبرٌ له سببٌ من الأسباب
قبرٌ له سببٌ من الأسباب
Tak ada kubah yang bisa diharap, tidak pula berhala
dan tidaklah kuburan menjadi sebab di antara penyebab
كلا و لا حجر و لا شجر و لا
عين و لا نــُــصُـبٌ من الأنصاب
عين و لا نــُــصُـبٌ من الأنصاب
Tidak pula mata air dan patung-patung
أيضا و لستُ مُعلقا لتميمة
أو حلقة أو وَدعة أو ناب
أو حلقة أو وَدعة أو ناب
Juga, aku tidak mengalungkan jimat
Gelang, rumah kerang atau taring
لِرجاء نفع أو لدفع بليّةٍ
الله ينفعني و يدفع ما بي
الله ينفعني و يدفع ما بي
Untuk mengharapkan manfaat atau pun menolak bala
Allah-lah yang memberiku manfaat dan menghilangkan bala’ bagiku
و الابتداع و كل أمر مُحدثٍ
في الدين ينكره أولوا الألباب
في الدين ينكره أولوا الألباب
Adapun bid’ah dan segala perkara yang diada-adakan
di dalam agama, diingkari oleh orang-orang yang berakal
أرجو بأني لا أقاربُه و لا
أرضاه دينا و هو غير صواب
أرضاه دينا و هو غير صواب
Aku berharap, semoga diriku tak akan mendekatinya
Tidak pula rela dijadikan sebagai agama, itu tidaklah benar
وأعود من جهمية عنها عتتْ
بخلاف كل مؤَوِّل مُرتاب
بخلاف كل مؤَوِّل مُرتاب
Dan aku berlindung dari Jahmiyyah yang membangkang
Aku mencela perselisihan setiap ahli takwil lagi ragu
و الاستواء فإن حسبي قدوة
فيها مَقال السادة الأنجاب
فيها مَقال السادة الأنجاب
Dan (makna) Istiwa’ maka cukuplah bagi tauladan
dari ucapan para tokoh yang mulia
الشافعي و مالك و أبي حنيـفـَة
و ابن حنبل التقي الأواب
و ابن حنبل التقي الأواب
Asy-Syafi’i, Malik, Abu Hanifah
dan Ibn Hanbal yang bertakwa lagi terhormat
و بعصرنا من جاء معتقدا به
صاحوا عليه مُجَسّم وهّابي
صاحوا عليه مُجَسّم وهّابي
Adapun di zaman kita, bagi siapa saja yang berkeyakinan seperti mereka
Seraya berteriak kepadanya: Mujassim Wahhabi
جاء الحديث بغربة الإسلام فـَـلـْ
يـَـبْكِ المحب لِغربة الأحباب
يـَـبْكِ المحب لِغربة الأحباب
Telah datang hadits tentang keterasingan Islam
Hendaknya pecinta kebenaran menangis karena terasing dari orang yang dicintai
فالله يحمينا و يحفظ ديننا
مِن شـَرّ كل مُعاندٍ سَبَّاب
مِن شـَرّ كل مُعاندٍ سَبَّاب
Allah-lah yang melindungi kita dan menjaga agama kita
Dari kejahatan dari setiap pembangkang dan pencela
و يُؤَيِّد الدين الحنيف بعصبة
مُتمسكين بسنة و كتاب
مُتمسكين بسنة و كتاب
Dia menguatkan agamaNya yang lurus dengan perantaraan
sekelompok orang yang berpegang teguh dengan Sunnah dan KitabNya
لا يأخذون برأيهم و قياسهم
و لهم إلى الوحْيَين خير مآب
و لهم إلى الوحْيَين خير مآب
Tidak mendahulukan akal dan qiyas mereka
Bagi mereka, kedua wahyu adalah sebaik-baik pedoman
قد أخبر المختار عنهم أنهم
غـُرباءُ بين الأهل و الأصحاب
غـُرباءُ بين الأهل و الأصحاب
Sang (Nabi) terpilih telah mengabarkan kepada mereka
Bahwa mereka adalah orang yang terasing di tengah keluarga dan kawan-kawannya
سلكوا طريق السالكين إلى الهُدى
و مشوا على مِنهاجهم بصواب
و مشوا على مِنهاجهم بصواب
Mereka menapaki jalan para pencari hidayah
dan meneladani prinsip mereka dengan benar
من أجل ذا أهلُ الغــُـلـُوِّ تـنافروا
عنهم فقلنا ليس ذا بعُجاب
عنهم فقلنا ليس ذا بعُجاب
Karena itulah orang-orang yang ghuluw memusuhi mereka
Maka kita katakan, bahwa hal itu tidaklah aneh
نَفَرَ الَّذِيْنَ دَعَاهُمْ خَيْرُ اْلوَرَى
إِذْ لَقَّبُوْهُ بِسَاحِرٍ كَذَّابِ
إِذْ لَقَّبُوْهُ بِسَاحِرٍ كَذَّابِ
Telah lari pula orang-orang yang diseru oleh sebaik-baik manusia
Bahkan menjulukinya sebagai tukang sihir lagi pendusta
مـع عِلمِهـم بـأمـانةٍ وديـانةٍ
فِيْهِ وَمَكْرَمَةٍ، وَصِدْقِ جَوَابِ
فِيْهِ وَمَكْرَمَةٍ، وَصِدْقِ جَوَابِ
Padahal mereka mengetahui tentang ketinggian amanah dan agamanya
Kemuliaannya dan kejujurannya dalam menepati
صلـى عليهِ اللهُ مـا هـبَّ الصبا
وعـلى جميـع الآل والأصحـابِ
وعـلى جميـع الآل والأصحـابِ
Semoga keberkahan atasnya selama angin masih berhembus
Demikian juga atas segenap keluarga dan sahabatnya
sumber : rizkytulus.wp dan abuzaidalbadri.wp
jazakumullahu khairon. sy mau menelaah/ menjadikan sebagai bahan skripsi, mhn dibantu soal
BalasHapus1. biografi syekh Mulla Umran, siapa dia ?
2. sejarah syair ini dibuat, dilatar belakangi apa .
mhn sms bila sdh ada info mengenai ini. syukron jaziilan
hp saya 081392840445 . judul skripsi saya "SYA'IR AKIDAH MUSLIM KARYA MULLA UMRAN (Analsis Struktural dan Semiotik)
BalasHapussaya: Padha ( prodi Bahasa dan Sastra Arab) Universitas Ahmad Dahlan